"Bill Gates"

Teknologi hanyalah alat. Namun, untuk menjadikan anak-anak bisa saling bekerjasama dan termotivasi, guru adalah yang paling penting.

"Alvin Toffler"

Teknologi berkembang dengan sendirinya. Teknologi memungkinkan lebih banyak teknologi yang lainnya.

"Steve Jobs"

Teknologi bukanlah apa-apa. Hal yang penting adalah kamu memiliki keyakinan terhadap orang lain, dimana mereka pada dasarnya baik dan pintar, dan jika kamu memberikan mereka peralatan, mereka akan melakukan hal yang menakjubkan dengan alat-alat itu.

"Anonim"

Apa yang membuatmu bertahan sampai hari ini ?

"Being Yourself"

Apa yang sudah kamu perbuat untuk hari ini ?

Selamat Datang di Website Pendidikan - Mata Pelajaran Informatika. by : Dhans Media Corp.

Selasa, 12 November 2024

Ruang Lingkup Storyboard

 


Materi Pembelajaran: Ruang Lingkup Storyboard


Pendahuluan

Hai semua! Pernahkah kalian menonton film atau animasi yang menarik? Tahukah kalian, di balik pembuatan karya visual yang seru itu, ada sebuah alat bantu yang sangat penting, yaitu storyboard. Storyboard adalah seperti komik mini yang menggambarkan secara visual alur cerita sebuah film, animasi, atau video. Dengan storyboard, kita bisa merencanakan setiap adegan dengan detail sebelum proses produksi dimulai.

Apa itu Storyboard?

Storyboard adalah rangkaian gambar atau sketsa yang disusun secara berurutan untuk menggambarkan alur cerita sebuah karya visual. Setiap gambar pada storyboard mewakili satu adegan atau momen penting dalam cerita. Storyboard tidak hanya berisi gambar, tetapi juga keterangan singkat tentang apa yang terjadi pada setiap adegan, seperti dialog, suara, dan efek khusus.

Fungsi Storyboard

  • Visualisasi Ide: Storyboard membantu kita memvisualisasikan ide cerita secara jelas dan menyeluruh.
  • Alat Komunikasi: Storyboard memudahkan kita berkomunikasi dengan tim produksi, seperti sutradara, animator, dan aktor, tentang visi kreatif kita.
  • Perencanaan Produksi: Storyboard menjadi panduan yang efektif dalam merencanakan proses produksi, mulai dari pengambilan gambar hingga pengeditan.
  • Evaluasi Cerita: Dengan melihat storyboard, kita dapat mengevaluasi alur cerita, karakter, dan adegan-adegan yang kurang efektif.

Elemen-Elemen Storyboard

  • Panel: Setiap gambar pada storyboard disebut panel. Panel menggambarkan satu adegan atau momen dalam cerita.
  • Layout: Layout adalah tata letak panel pada halaman storyboard. Layout dapat bervariasi tergantung pada jenis cerita dan gaya visual yang diinginkan.
  • Thumbnail: Thumbnail adalah sketsa kasar dari panel yang berfungsi untuk memberikan gambaran umum tentang adegan.
  • Keterangan: Keterangan singkat yang menjelaskan apa yang terjadi pada setiap panel, seperti dialog, suara, dan efek khusus.

Jenis-jenis Storyboard

  • Storyboard Film: Digunakan untuk merencanakan setiap adegan dalam film secara detail.
  • Storyboard Animasi: Digunakan untuk membuat animasi yang bergerak secara halus.
  • Storyboard Video Game: Digunakan untuk merancang tampilan visual dan alur permainan dalam video game.
  • Storyboard Presentasi: Digunakan untuk menyajikan informasi secara visual dalam bentuk presentasi.

Manfaat Membuat Storyboard

  • Meningkatkan Kreativitas: Membuat storyboard mendorong kita untuk berpikir kreatif dan mengembangkan ide-ide baru.
  • Mempermudah Proses Produksi: Storyboard membuat proses produksi menjadi lebih terorganisir dan efisien.
  • Menghasilkan Karya yang Lebih Baik: Dengan perencanaan yang matang, storyboard membantu kita menghasilkan karya visual yang lebih baik dan berkualitas.

 

Tugas Kegiatan

Tugas 1: Membuat Storyboard Sederhana

Buatlah storyboard sederhana untuk sebuah cerita pendek yang kamu buat sendiri. Ceritanya bisa tentang apa saja, misalnya pengalaman sehari-hari, dongeng, atau fantasi. Gunakan kertas atau perangkat lunak gambar untuk membuat storyboardmu. Jangan lupa sertakan panel, layout, thumbnail, dan keterangan pada setiap panel.

Share:

Selasa, 05 November 2024

Contoh Program dan Rangkaian Buzzer Arduino Sederhana

 Hasil yang Diharapkan:

Buzzer akan berbunyi dengan dengan frekuensi sebesar 200Hz dan 500Hz serta delay (waktu jeda) seperti yang diberikan. Dalam hal ini diberikan delay 2000 milisecond atau 2 detik.


Alat dan Bahan:

  • Arduino Uno dan kabelnya
  • Software Arduino IDE
  • Buzzer 5 volt
  • Kabel Jumper male to female

Cara Kerja:

1. Buatlah sebuah rangkaian buzzer sederhana seperti gambar di bawah ini.

rangkaian buzzer sederhana


Berikut konfigurasi pinnya:
ArduinoBuzzer
Pin 6Kutub Positif (Kaki Panjang)
GNDKutub negatif (Kaki Pendek)


2. Buka Arduino IDE (gunakan simulator WOKWI/THINKERCAD) dan pastikan board-nya sesuai dengan jenis Arduino yang kamu gunakan.

3. Tambahkan Part (pada tanda +) cari simbol Buzzer

4. Hubungkan setiap kabel ke pin input digital sesuai dengan konfigurasi diatas

4. Ketikkan kode program buzzer Arduino Uno berikut di software Arduino IDE:


int buzzer = 6; //deklarasi pin buzzer

void setup() {

  // letakkan kode Anda di sini, untuk dijalankan sekali

  pinMode(buzzer, OUTPUT); //setup pin buzzer menjadi output

}

void loop() {

  // put your main code here, to run repeatedly:

  tone(buzzer, 200); //membunyikan buzzer sebesar 200Hz, boleh diubah-ubah sesuai dengan keinginan, semakin tinggi frekuensi semakin tinggi pula suara buzzernya

  delay(2000); //memberikan waktu tunda selama 2 detik

  tone(buzzer, 500);

  delay(2000);

}


5. Upload dan jalankan program, lihat apa yang terjadi.



TANTANGAN PROGRAM :

Kali ini kita akan mencoba menggunakan Piezo Speaker untuk menghasilkan bunyi. Kita akan menggunakan fungsi tone() yang berfungsi untuk menghasilkan gelombang suara dari frekuensi yang ditentukan pada pin. Kita juga dapat menentukan durasi, selain itu gelombang berlanjut hingga panggilan ke noTone()





Ketikkan kode beriktu pada Arduino kalian :


Sebagai TANTANGAN, Coba kalian berikan kode perulangan agar suara yang dihasilkan bisa berulang terus menerus.


Share:

Rabu, 18 September 2024

JENIS – JENIS FILE HEADER #INCLUDE PADA C++


Pada kode program C++, ada beberapa macam preprocessor directive yang menggunakan #include. Berikut ini penjelasan tentang beberapa macam #include yang umum digunakan dalam program C++:

Bagian A. 

File header di C++ seperti #include <conio.h> dan yang lainnya memiliki peran penting dalam mengakses fungsi atau pustaka tertentu. Berikut penjelasan tentang beberapa file header yang umum serta kegunaannya, termasuk conio.h:

1. #include <conio.h>

  • Kegunaan: conio.h adalah header yang menyediakan fungsi untuk operasi input/output konsol di lingkungan DOS/Windows. Fungsi-fungsi dalam header ini tidak standar C++ dan biasanya hanya tersedia di compiler seperti Turbo C atau Borland C++. Fungsi umum dari conio.h:
    • getch(): Membaca karakter dari keyboard tanpa menampilkan di layar.
    • getche(): Membaca karakter dari keyboard dan menampilkannya di layar.
    • clrscr(): Menghapus layar konsol.
    • kbhit(): Mengecek apakah ada input dari keyboard.
  • Kelebihan:
    • Memudahkan pengembangan aplikasi konsol interaktif di lingkungan DOS/Windows.
  • Kekurangan:
    • Tidak tersedia di compiler modern seperti GCC atau Clang.
    • Tidak kompatibel di lingkungan lintas platform (misalnya, Linux atau macOS).

2. #include <stdio.h>

  • Kegunaan: File header C standar untuk operasi input/output berbasis file dan konsol. Ini sering digunakan dalam program C dan C++, terutama ketika performa lebih penting daripada fungsionalitas tinggi yang ditawarkan oleh iostream.
    • printf(): Fungsi untuk menampilkan output ke konsol.
    • scanf(): Fungsi untuk mengambil input dari konsol.
    • fopen(), fread(), fwrite(): Fungsi untuk operasi file.
  • Kelebihan:
    • Lebih cepat dalam beberapa kasus dibandingkan iostream karena fungsi berbasis C.
    • Banyak digunakan dalam program yang membutuhkan akses file dan format kontrol yang ketat.
  • Kekurangan:
    • Kurang aman dibandingkan iostream karena rentan terhadap buffer overflow

3. #include <stdlib.h>

  • Kegunaan: Menyediakan fungsi-fungsi umum seperti alokasi memori, konversi numerik, dan pengelolaan program.
    • malloc(), free(): Fungsi untuk alokasi dan dealokasi memori.
    • atoi(), atof(): Fungsi untuk mengonversi string menjadi integer atau float.
    • rand(), srand(): Fungsi untuk menghasilkan angka acak.
  • Kelebihan:
    • Berguna untuk operasi dasar memori dan konversi data.
  • Kekurangan:
    • Fungsi seperti malloc() lebih rentan terhadap kesalahan alokasi memori karena tidak secara otomatis mengelola ukuran memori seperti new pada C++.

4. #include <string.h>

  • Kegunaan: Menyediakan fungsi untuk memanipulasi array karakter (string di C-style).
    • strcpy(): Menyalin string.
    • strcat(): Menggabungkan dua string.
    • strlen(): Menghitung panjang string.
    • strcmp(): Membandingkan dua string.
  • Kelebihan:
    • Memungkinkan manipulasi string C-style yang lebih cepat daripada std::string dalam beberapa kasus.
  • Kekurangan:
    • Tidak seaman std::string karena raw array lebih rentan terhadap kesalahan seperti buffer overflow.

5. #include <iostream>

  • Kegunaan: Menyediakan fasilitas untuk operasi input/output di C++.
    • cin: Untuk input dari pengguna.
    • cout: Untuk output ke layar.
    • cerr: Untuk output error.
  • Kelebihan:
    • Aman digunakan dan lebih fleksibel dibandingkan dengan stdio.h.
  • Kekurangan:
    • Lebih lambat dibandingkan dengan stdio.h dalam kasus tertentu.

 

6. #include <fstream>

  • Kegunaan: Digunakan untuk operasi file di C++.
    • ifstream: Digunakan untuk membaca file.
    • ofstream: Digunakan untuk menulis ke file.
    • fstream: Digunakan untuk membaca dan menulis file.
  • Kelebihan:
    • Mendukung operasi file dengan lebih aman dan lebih mudah dibandingkan operasi file di C.
  • Kekurangan:
    • Lebih kompleks dibandingkan dengan pendekatan C (fopen, fread, dll.).

7. #include <time.h> atau #include <ctime>

  • Kegunaan: Menyediakan fungsi untuk menangani waktu dan tanggal.
    • time(): Mendapatkan waktu saat ini.
    • difftime(): Menghitung perbedaan antara dua waktu.
    • localtime(): Mengonversi waktu ke struktur yang lebih mudah dibaca.
  • Kelebihan:
    • Berguna untuk pengelolaan waktu di aplikasi.
  • Kekurangan:
    • Format waktu yang disediakan mungkin tidak cukup fleksibel untuk aplikasi yang membutuhkan format khusus.

8. #include <math.h> atau #include <cmath>

  • Kegunaan: Menyediakan berbagai fungsi matematika seperti akar kuadrat, trigonometri, eksponensial, dan logaritma.
    • sqrt(): Menghitung akar kuadrat.
    • pow(): Menghitung pangkat.
    • sin(), cos(), tan(): Fungsi trigonometri.
  • Kelebihan:
    • Memudahkan operasi matematika umum tanpa harus menulis algoritma manual.
  • Kekurangan:
    • Dalam beberapa kasus, fungsi matematika bisa lebih lambat dari implementasi khusus.

9. #include <cctype>

  • Kegunaan: Menyediakan fungsi untuk memanipulasi karakter.
    • isalpha(): Mengecek apakah karakter adalah huruf.
    • isdigit(): Mengecek apakah karakter adalah digit.
    • toupper(): Mengubah huruf kecil menjadi huruf besar.
  • Kelebihan:
    • Memudahkan pengecekan tipe karakter dan operasi sederhana pada karakter.
  • Kekurangan:
    • Fungsi ini terbatas pada karakter tunggal, tidak cocok untuk operasi string yang kompleks.

10. #include <cstdlib>

  • Kegunaan: Versi C++ dari stdlib.h, menyediakan fungsionalitas serupa tetapi lebih sesuai dengan standar C++.

Kesimpulan:

File header seperti conio.h menawarkan fungsionalitas unik tetapi terbatas pada lingkungan tertentu seperti DOS atau compiler lama. File header standar modern seperti iostream, fstream, dan cmath lebih banyak digunakan dalam C++ karena mereka lebih lintas platform dan sesuai dengan standar modern.


Bagian B.


1. #include <iostream>

#include <iostream> adalah header file yang berisi deklarasi untuk operasi input/output standar, seperti cin, cout, dan cerr. File ini merupakan bagian dari Standard Library C++.

  • cout digunakan untuk menampilkan output ke layar.
  • cin digunakan untuk menerima input dari pengguna.
  • cerr digunakan untuk menampilkan pesan kesalahan.

Contoh:

#include <iostream>

using namespace std;

 

int main() {

    cout << "Hello, World!" << endl;  // Output ke layar

    return 0;

}


2. #include <cmath>

#include <cmath> digunakan jika ingin melakukan operasi matematika, seperti akar kuadrat, sinus, kosinus, eksponen, dll. Ini menyediakan fungsi-fungsi matematika seperti sqrt(), pow(), sin(), dll.

Contoh:

#include <iostream>

#include <cmath>

 

int main() {

    double x = 16.0;

    cout << "Akar kuadrat dari 16 adalah: " << sqrt(x) << endl;

    return 0;

}

 

3. #include <string>

#include <string> digunakan untuk memanipulasi dan menggunakan tipe data std::string dalam C++. Header ini menyediakan fungsi-fungsi yang memungkinkan kita untuk bekerja dengan objek string seperti penambahan, penghapusan, pencarian substring, dan lainnya.

Contoh:

#include <iostream>

#include <string>

 

int main() {

    std::string nama = "SMA Al Huda";

    std::cout << "Halo, " << nama << std::endl;

    return 0;

}


4. #include <vector>

#include <vector> digunakan untuk mengakses tipe data std::vector, yaitu sebuah array dinamis yang memungkinkan penyisipan dan penghapusan elemen dengan mudah. Vektor sangat fleksibel dibandingkan array standar karena ukurannya dapat berubah secara dinamis.

Contoh:

#include <iostream>

#include <vector>

 

int main() {

    std::vector<int> angka = {1, 2, 3, 4, 5};

    for (int i : angka) {

        std::cout << i << " ";

    }

    return 0;

}

 

5. #include <algorithm>

#include <algorithm> menyediakan fungsi-fungsi untuk algoritma umum seperti pengurutan, pencarian, penyalinan, dan banyak lagi. Ini sangat berguna dalam pemrograman yang melibatkan manipulasi data.

Contoh:

#include <iostream>

#include <algorithm>

#include <vector>

 

int main() {

    std::vector<int> angka = {3, 1, 4, 1, 5};

    std::sort(angka.begin(), angka.end());  // Mengurutkan angka secara ascending

    for (int i : angka) {

        std::cout << i << " ";

    }

    return 0;

}


6. #include <fstream>

#include <fstream> digunakan untuk bekerja dengan file input dan output. Header ini menyediakan objek seperti std::ifstream (input dari file) dan std::ofstream (output ke file) untuk operasi file.

Contoh:

#include <iostream>

#include <fstream>

 

int main() {

    std::ofstream file("contoh.txt");

    file << "Menulis ke file" << std::endl;

    file.close();

    return 0;

}

 

7. #include <iomanip>

#include <iomanip> digunakan untuk mengontrol format output, seperti pengaturan lebar field, presisi angka desimal, dan manipulasi lainnya pada tampilan data.

Contoh:

#include <iostream>

#include <iomanip>

 

int main() {

    double pi = 3.141592653589793;

    std::cout << std::fixed << std::setprecision(3) << pi << std::endl;  // Tampilkan dengan 3 angka di belakang koma

    return 0;

}


8. #include <map>

#include <map> adalah header yang digunakan untuk mengakses struktur data std::map, yang merupakan container asosiatif berpasangan (key-value).

Contoh:

#include <iostream>

#include <map>

 

int main() {

    std::map<int, std::string> mahasiswa;

    mahasiswa[101] = "Budi";

    mahasiswa[102] = "Sari";

 

    for (const auto &item : mahasiswa) {

        std::cout << "NIM: " << item.first << ", Nama: " << item.second << std::endl;

    }

    return 0;

}

 

Penutup

Setiap #include di C++ memungkinkan kita untuk menggunakan berbagai fitur dan library tambahan yang tidak tersedia secara default. Misalnya, untuk operasi input/output, manipulasi string, algoritma, dan struktur data kompleks, kita membutuhkan header-file yang sesuai.

Share:

Statistik Blog